Selasa, 22 Juni 2010

KESULTANAN LANGKAT

Kesultanan Langkat merupakan salah satu kesultanan besar yang berdiri di tengah derasnya perebutan kekuasaan atas Selat Malaka. Selat Malaka adalah jalur perdagangan dan pelayaran yang sangat stategis sehingga banya pihak asing merasa berkepentingan untuk menguasai wilayah tersebut.
Dalam Traktaat London antara pihak Inggris dan Belanda yang dikeluarkan pada tahun 1824 diperoleh keputusan untuk berbagi daerah jajahan di timur jauh menjadi 2 bagian. Disusul Traktaat Sumatra pada tahun 1871 yang isinya memperkuat perjanjian sebelumnya.dalam perjanjian tersebut Sumatra Timur termasuk di dalamnya Siak dijadikan residen sendiri yang berkedudukan di Bengkalis dan dipimpin oleh Residen J. Locker de Bruijne serta beberaaaapa afdeling yang diawasi oleh asisten Residen.perjanjian-perjanjian tersebut sangat menguntungkan pihak belanda, dan sebaliknya menuai protes di pihak Inggris.
Sumber-sumber lisan menyebutkan bahwa kesultanan Langkat didirikan oleh Raja Kahar,Cicit dari Dewa Syahdan yang di anggap sebagai pendiri kerajaan Harun di Deli Tua. Dewa Syahdan menjadi anak beru dari seorang sibayak kota Buluh di tanah Karau. Ia datang dari daerah pantai yang berbatasan dengan kerajaan Aceh. Kerajaan Deli Tua sendiri pada akhirnya muncul hancur tahun 1619 atas serangan Gocah Pahlawan dari Aceh.
Kesultanan Langkat di Bangun di Kota Dalam, antara Stabat dan Kampung Hinai, pada pertengehan abad ke - 18. Raja Kahar menurunkan putra bersama Badiul Zaman bergelar Sultan Bendahara yang memiliki 4 Putra bernama Kejeruan Tuah Hitam.